Selamat Tahun Baru 2021 M

RS Pantura Yang Tidak Ber-Perikemanusiaan

 
RSUD Pantura MA Sentot - Patrol
     Tulisan ini hanya bersifat pengalaman pribadi dan tidak bermaksud menjatuhkan kredibilitas Rumah sakit milik Pemda ini, berawal dari sebuah kecelakaan yang menimpa kakak kami
 karena mobil yang di kendarainya menabrak ban mobil lain yang akan menyebrang sedangkan sang pembawa ban tersebut selamat karena berlari berbalik arah dengan ban yang dibawahnya.

    Tapi nahas bagi kakaku, karena kejadian itu harus terbaring di klinik terdekat untuk dilakukan perawatan, bahkan akibat dari semua itu kakaku mengalami saluran infeksi kencing, kata dokter ada 3 benjolan batu empedu yang mengakibatkan tidak bisa kencing sehingga terpaksa harus dipasang selang di bagian kemaluannya, selama tiga hari keluarga kami dirawat disana, karena takut biaya yang membengkak keluarga kami akhirnya memutuskan untuk membawah pulang karena memang kondisinya sudah membaik dan juga dokter telah mengijinkan untuk dibawah pulang, dokter hanya bilang kalau dengan pengobatan ini tidak sembuh tentu harus dengan jalan operasi.
    Setelah tiga hari dirumah akhirnya kambuh lagi kembali tidak bisa buang air kecil pada malam itu, karena teringat perkataan dokter, pada malam itu juga kakak kami langsung di bawah ke RS Pantura -Patrol., seseuai kesepakatan keluarga kami memilih menggunakan JAMKESMAS karena kami menduga akan dilakukan operasi, segala persyaratan semua kami lengkapi demi kelancaran pengobatan di RS Pantura MA Sentot-Patrol.
    Setelah tiba di Rumah sakit tersebut bukannya kami diterima dengan baik dan ramah pelayanannya, malah kami disuruh balik lagi, petugas jaga bilang percuma tidak akan ditangani karena dokter tidak ada katanya, mending besok kesini lagi aja padahal waktu itu baru pukul 20.00 ba'dah Isya tepatnya, tapi keluarga kami tetap bertahan karena kasihan melihat kondisi kakak kami yang meringis menahan sakit, bukannya diterima dengan baik, ya minimal diterima dulu lah kalau memang tidak ada dokter jaganya ya lakukan pertolongan pertama la, entah di kasih infusan atau obat penenang, bukan lantas di suruh pulang, dalam hati Rumah sakit macam apa ini??,
    Beruntung  ada perawat yang kenal dengan keluarga kami, mereka menyuruh kepada kami untuk tetap bertahan dan setelah itu kakak kami langsung mendapat penanganan dari tim rumah sakit tersebut, tapi merasa kasihan dengan pasien yang ada dibelakang mobil kami, mereka terpaksa balik lagi karena harus menuruti apa kata petugas jaga, sungguh pelayanan rumah sakit yang kurang memuaskan jauh dari sifat kemanusiaan.
     Tidak hanya sampai disitu selama tiga hari dirumah sakit tersebut, tidak ada penanganan khusus, hanya dilakukan pengontrolan saja itupun hanya sekali dalam sehari, setelah itu kami disuruh pulang dengan alasan sudah lancar dan tidak perlu dilakukan operasi katanya, tapi nyatanya setelah 3 hari pulang kambuh lagi, apa memang begini ya cara penanganannya?, apa karena menggunakan kartu JAMKESMAS alias kartu miskin sehingga menyepelekannya,  akhirnya dengan sangat terpaksa kakak kami bawah ke RS Mitra -Plumbon  tanpa memikirkan berapa biaya yang harus keluarga kami tanggung, hanya berfikir menyelamatkan nyawa kakak saya yang pada saat itu kondisinya sangat kritis sekali. Bahkan sempat pingsan pada saat dinaikan ke mobil, sekarang kakak kami masih mendapatkan perawatan intensife di RS Mitra Plumbon untuk segera dilakukan tindakan operasi, kami berharap semoga operasi berjalan lancar dan Allah SWT akan memberikan sebuah kesembuhan kepada kakak kami

    Sekali lagi mohon maaf dan tidak ada maksud lain dibalik semua ini selain kearah perbaikan, sehingga tidak terulang kembali  kejadian seperti ini. Kami berharap kedepan manajamen RS Pantura lebih bersikap arif dan bijaksana dalam melayani setiap pasien tanpa melihat dari jalur mana mereka berasal.

Related Posts:

0 Response to "RS Pantura Yang Tidak Ber-Perikemanusiaan"