بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة
والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Sahabatku semua,
Tak terasa sebentar lagi kita akan
merayakan lebaran Idul adha atau biasa kita sebut dengan hari raya Kurban, insya
Allah 26 oktober nanti kita akan merayakanya.
10 djulhijjah
dalam penanggalan hijriyah adalah hari raya umat muslim seluruh dunia atau
lebih di kenal dengan lebaran haji, karena pada bulan ini beberapa umat muslim
di seluruh belahan dunia melaksanakan ibadah haji sebagai bentuk kewajiban
rukun islam yang ke-5, menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
Kurban
adalah salah satu ibadah yang disyariatkan dalam Islam, ajaran ini merupakan
ibadah yang pernah di jalankan Nabi Ibrahim AS
saat akan menyembelih putranya Ismail sebelum diganti dengan seekor
domba (kibas) oleh Allah SWT.
Sejarah
ini terjadi di jaman nabi Ibrahim AS, ketika nabi Ibrahim AS dikaruniai seorang
putra yang diberi nama Ismail hasil perkawinan dengan Siti Hajar, istri
keduanya, akan tetapi, belum lagi Ismail tumbuh dewasa, keimanan nabi Ibrahim
diuji oleh Allah SWT, melalui mimpi nabi Ibrahim diperintahkan untuk
menyembelih Ismail. Terlintas dalam pikiranya, Ismail yang dibayangkan
sebagai penerus perjuangannya harus berakhir diujung pedangnya sendiri, orang
tua manakah yang sanggup membayangkan
tugas semacam itu.
Di sinilah, Iman
dan ketulusan dihadapkan dengan realitas pilihan antara hati dan akal, antara
cinta pada Allah dengan cinta pada seorang anak, Nabi Ibrahim sempat mengalami
kebimbangan antara cinta dan kebenaran. Dan akhirnya Nabi Ibrahim memenangkan
kebenaran serta cinta kepada Allah dari pada kecintaannya kepada anak satu
satunya yang dimiliki.
Nabi
Ibrahim meyakini dan menyadari bahwa semua miliknya pada hakikatnya hanyalah
milik Allah dan pemberian Allah. Bila dikehendaki, Allah berhak meminta kembali
seluruh milikNya baik yang ada dilangit maupun di bumi, namun demikian, Nabi Ibrahim menempuh
dengan cara cara yang arif dan bijaksana, Ismail putra kesayangannya dipanggil untuk diperkenalkan pada hakikat
hidup,cinta dan kebenaran. Dan Ismail mampu menangkap kegalauan hati Ayahnya.
Kepada ayahnya, Ismail memilih kata yang tepat dalam menyatakan pendapat,
"Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu, Insya
Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (Q.S. As
Shaaffat: 102).
Inilah makna kurban yang harus selalu kita ingat, apa
yang dilakukan hanya semata mata karena Allah SWT.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H, Semoga Allah SWT selalu melindungi
kita semua dan dijadikan orang orang yang sempurna Iman dan Islam, dan kelak kita
semua diberikan kesempatan untuk menunaikan Ibadah Haji. Amiin.
dirangkum dari berbagai sumber
0 Response to "Makna Ibadah Kurban"
Posting Komentar