Danny Sutjiono |
Direksi PDAM seyogyanya ditetapkan
berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan atau yang sudah biasa dikenal sebagai
fit and proper test. dari uji kelayakan dan kepatutan itu dapat
diketahui apakah yang bersangkutan memiliki kompetensi mengelola PDAM dalam
arti mampu memimpin dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan yang terbaik
bagi kemajuan PDAM,
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dan paham tentang bisnis strategis PDAM.
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dan paham tentang bisnis strategis PDAM.
Mengapa fit and proper test
digunakan sebagai alat untuk menjaring calon direksi PDAM ?
"Kita ingin melihat PDAM itu sebagai perusahaan bukan
lembaga birokrasi" demikian ditegaskan oleh Danny Sutjiono, Direktur
Pengembangan Air Minum, Direktoral Jendral Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan
Umum.
Ia
menekankan, karena PDAM adalah perusahaan, para direksinya diharapkan memiliki
jiwa kewiraswastaan. Tak hanya itu. karena berurusan dengan air minum yang bersangkutan harus juga
memiliki pengalaman dibidang air minum.
Memang belum ada
angka yang pasti berapa jumlah direksi PDAM yang diangkat tanpa fit and proper
test.
Komitmen bupati
atau walikota juga sangat menentukan. itu misalnya dibuktikan dikota palembang,
Banjarmasin, Payakumbuh dan lain lain. PDAM nya maju karena dipimpin direksi
yang berdasarkan fit and proper test.
Komitmen Pemda
Jelaslah, yang terpenting adalah
komitmen kepala daerah kemudian komitmen direksi itu sendiri karena didalam
komitmen itu sendiri tercakup antara lain motivasi, inovasi, dan kegigihan
melakukan terobosan bila terjadi kebutuhan.
Bagaimana komitmen
itu sangat penting, agar pelanggan tidak mengeluh atas kenaikan tarif air
minum. misalnya, sang direksi harus berupaya memastikan bahwa kualitas,
kuantitas dan kontinuitas air benar benar terjamin. Maka ia harus rajin turun
kelapangan, memotivasi karyawan agar bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan tugas, fungsi dan jabatanya. Ia harus cerdas mengendalikan operator.
Operator harus dimotivasi dirangsang supaya tidak tidur. Instalasi misalnya
harus terjaga tetap bersih "itu memerlukan inovasi dari seorang
pemimpin" kata Danny Sutjiono.
Ia mencontohkan
pengalamanya sewaktu menjabat direktur teknik di PDAM Banjarmasin. Setiap pagi
ia terjun ke lapangan melihat instalasi agar tetap bersih, mengawasi agar
operator tidak main-main tetapi bukan dalam pengertian bertindak keras dan
kaku, cara cara turun kelapangan harus sedemikian rupa sehingga anak buah
termotivasi untuk melakukan yang terbaik, memotivasi karyawan sehingga merasa
ikut memiliki sehingga bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab.
Memang fit
and proper test bukanlah segalanya, perlu dipahami bahwa kendati
seseorang telah lulus fit and proper test, yang bersangkutan
belum tentu berani melaporkan yang sesungguhnya kepada bupatinya. Kembali lagi,
mudah-mudahan bupati atau walikota jadi tergugah. "sebab kuncinya
sebenarnya ada pada bupati-walikota juga." ujarnya.
Sumber: majalah
perpamsi edisi 203
0 Response to "DICARI: Direksi PDAM yang "fit and proper test""
Posting Komentar